Nama Umum: Ikan Buntal Kerdil Ekor Merah / Red-tail Dwarf Puffer
Nama Ilmiah: Carinotetraodon irrubesco
Famili: Tetraodontidae
Ordo: Tetraodontiformes
2. Distribusi
Spesies endemik Indonesia. Ditemukan secara alami di perairan tawar di Sumatra Selatan dan Kalimantan Barat. Mereka Hidup di sungai kecil, rawa, dan hutan banjir
3. Habitat
Menghuni perairan tawar dengan:
-
-
Air berwarna coklat tua (blackwater)
-
pH rendah (asam), sering < 6.5
-
Penuh tumbuhan air, ranting, dan daun gugur
-
-
Kondisi alami cenderung gelap, bervegetasi rapat, dan kaya tanin
4. Morfologi
Ukuran sangat kecil, hanya sekitar 2–4 cm. Jantan dan betina mudah dibedakan:
-
-
Jantan: lebih ramping, warna tubuh lebih gelap, ekor merah cerah, ada garis gelap di perut
-
Betina: tubuh lebih bulat, warna lebih pucat, tanpa garis gelap di perut
-
-
Warna tubuh kecoklatan dengan pola halus yang berkamuflase di lingkungan alami
5. Perilaku dan Pola Makan
Karnivora, memakan:
-
-
Cacing kecil (tubifex, bloodworm)
-
Artemia
-
Siput kecil (baik untuk mengasah gigi)
-
Giginya tumbuh terus menerus—membutuhkan makanan keras untuk menjaga agar tidak terlalu panjang
-
6. Perilaku dan Karakter
Bersifat semi-agresif, terutama jantan terhadap jantan lain
-
Bisa dipelihara dalam kelompok kecil 1 jantan + beberapa betina
-
Cerdas dan aktif, mudah mengenali lingkungan dan manusia di luar akuarium
-
Tidak bisa dipelihara dengan ikan sirip panjang atau lambat (karena bisa menggigit)
7. Fakta Menarik
Salah satu ikan buntal terkecil di dunia!
Memiliki ekor merah khas yang membedakan dari spesies buntal lainnya
Populer di kalangan aquascaper dan pecinta blackwater tank karena ukurannya kecil dan warnanya menarik
Perlu air bersih dan stabil—sensitif terhadap perubahan kualitas air
Bukan spesies komunitas; lebih cocok untuk akuarium spesies tunggal
Dapat hidup 3–5 tahun dalam perawatan optimal
8. Racun
Seperti buntal lainnya, mungkin memiliki tetrodotoksin, tetapi tidak berbahaya selama tidak dimakan. Aman dipelihara di akuarium selama tidak ada kontak langsung atau konsumsi oleh manusia/hewan lain
10. Status Konservasi
-
Belum diklasifikasikan oleh IUCN
-
Namun populasinya perlu perhatian khusus karena bisa saja terganggu akibat:
-
Hilangnya habitat rawa dan hutan banjir
-
Penangkapan liar untuk perdagangan ikan hias
-
Perubahan kualitas air akibat aktivitas manusia
-