SI KADAL JENIUS BERDARAH PANAS YANG INVASIF
Kadal terbesar dari jenisnya, dapat tumbuh hingga 1,5 meter dengan pola belang hitam-putih. Mereka hidup di berbagai habitat, termasuk sabana, hutan hujan, dan daerah pemukiman. Sebagai omnivora, mereka memakan buah, telur, serangga, dan vertebrata kecil.
Mereka tersebar di Amerika Selatan dan menjadi invasif di Florida karena dianggap mengancam spesies asli yang ada di sana. Mereka berhibernasi di musim dingin dan berkembang biak pada awal musim semi, bertelur sekitar 35 butir per tahun. Uniknya, mereka memiliki suhu tubuh lebih tinggi saat musim kawin dan dikenal sebagai kadal cerdas, bahkan menyaingi anjing.
1. Klasifikasi Ilmiah:
-
Famili: Teiidae
-
Genus: Salvator
-
Spesies: Salvator merianae
2. Asal & Habitat:
-
Asli dari Amerika Selatan bagian selatan, terutama Argentina, Brasil bagian selatan, Paraguay, dan Uruguay.
-
Menghuni savanna, hutan terbuka, padang rumput, dan lahan pertanian.
3. Ukuran Tubuh:
-
Panjang total (termasuk ekor) bisa mencapai 1,2 hingga 1,5 meter.
-
Jantan lebih besar dan memiliki pipi besar berotot sebagai ciri khas seksual.
4. Warna:
-
Kulitnya bercorak hitam dan putih membentuk pola belang atau tutul-tutul, sangat kontras dan mencolok.
-
Warna ini menjadi salah satu daya tarik utama di dunia reptil peliharaan.
5. Diet (Omnivora):
-
Makanannya sangat beragam: serangga, buah, telur, tikus kecil, burung, dan bangkai.
-
Dalam penangkaran, diberi diet campuran: pelet reptil, buah segar, dan protein hewani.
Fakta Menarik
1. Salah satu reptil paling cerdas
Tegu Argentina dikenal memiliki tingkat kecerdasan tinggi, bahkan mampu mengenali pemiliknya, belajar dari pengalaman, dan menunjukkan rasa penasaran. Mereka bisa dilatih seperti anjing dalam hal tertentu (misalnya datang saat dipanggil).
2. Berdarah dingin tapi bisa mengatur suhu tubuh
Uniknya, selama musim kawin, Tegu Argentina mampu menaikkan suhu tubuhnya sendiri beberapa derajat di atas suhu lingkungan. Ini jarang ditemukan pada reptil lain dan menjadi bahan studi ilmiah.
3. Berhibernasi saat musim dingin
Di habitat aslinya, tegu mengalami brumasi (hibernasi versi reptil) selama musim dingin, biasanya dari akhir musim gugur hingga awal musim semi. Dalam masa ini, mereka hampir tidak aktif dan makan sangat sedikit.
4. Bisa menggali dan merusak lahan pertanian
Di beberapa wilayah (seperti AS bagian selatan), tegu ini dianggap spesies invasif karena menyebar dari perdagangan hewan peliharaan. Mereka bisa merusak sarang burung liar dan menggali tanaman pertanian.
5. Bisa jadi hewan peliharaan jinak dan bersahabat
Jika dipelihara dari kecil dengan benar, tegu bisa jinak dan bahkan menyukai interaksi manusia. Mereka relatif tenang, tidak seagresif kadal besar lain seperti monitor lizard.
6. Punya gigitan kuat dan ekor sebagai senjata
Meski tenang, tegu tetap punya pertahanan diri alami: gigitan kuat dan ekor yang bisa digunakan seperti cambuk jika merasa terancam.