NAMA | NAME
CENDRAWASIH BESAR
GREATER BIRD-OF-PARADISE
(Paradisaea apoda)
TAKSONOMI | TAXONOMY
Kerajaan Animalia Kingdom
Filum Chordata Phylum
Kelas Aves Class
Ordo Passeriformes Order
Famili Paradisaeidae Family
Genus Paradisaea Genus
Paradisaea apoda, umumnya dikenal sebagai cendrawasih besar, adalah spesies burung menakjubkan yang termasuk dalam famili Paradisaeidae. Dengan bulunya yang semarak dan tarian memikat pasangan yang rumit, burung ini telah menarik perhatian para penggemar burung dan peneliti. Cendrawasih besar jantan dikenal karena bulunya yang memesona. Ciri yang paling khas adalah bulu hias di ekornya yang membentuk kipas memanjang yang anggun. Betina, di sisi lain, memiliki penampilan yang relatif lebih kusam, dengan bulu cokelat dan ekor yang lebih pendek.
Paradisaea apoda, commonly known as the greater bird-of-paradise, is a stunning species of bird belonging to the Paradisaeidae family. With its vibrant plumage and intricate courtship displays, this bird has captured the fascination of bird enthusiasts and researchers alike. Male greater bird-of-paradise is known for its mesmerizing plumage. Its most distinctive feature is the ornamental plumage on its tail, which forms an elegant, elongated fan. Females, on the other hand, are comparatively duller in appearance, with brown plumage and shorter tails.
DISTRIBUSI DAN HABITAT | DISTRIBUTION AND HABITAT
Cendrawasih besar adalah asli dari daerah Indonesia timur, khususnya ditemukan di hutan dataran rendah dan perbukitan di pulau Papua dan kepulauan sekitarnya.
The greater bird-of-paradise is native to the eastern regions of Indonesia, specifically found in the lowland and hill forests of the islands of New Guinea and the surrounding archipelago.
DIET DAN NUTRISI | DIET AND NUTRITION
Cendrawasih besar memakan buah-buahan, nektar, dan serangga. Mereka mencari makan di kanopi hutan, menggunakan paruhnya yang kuat untuk mengambil makanan dari berbagai sumber tumbuhan. Mereka memainkan peran penting dalam penyebaran benih dan penyerbukan di habitatnya.
Greater bird-of-paradise primarily feeds on fruits, nectar, and insects. They forage in the forest canopy, using their strong beaks to extract food from a variety of plant sources. They play an essential role in seed dispersal and pollination in their habitat.
SIFAT UTAMA DAN FAKTA UNIK | KEY TRAITS AND FUN FACTS
Tarian memikat pasangan cendrawasih besar benar-benar menawan. Jantan berkumpul di lek, tempat pertunjukan khusus, tempat mereka melakukan tarian yang rumit untuk menarik perhatian betina. Selama pertunjukan, pejantan melebarkan sayapnya, mengangkat bulu yang panjang dan melengkung, dan secara ritmis melompat dan meluncur di tempat bertenggernya, menciptakan tontonan visual yang memukau.
Jantan dari spesies ini dikenal karena vokalisasinya yang unik, yang merupakan bagian integral dari pertunjukan memikat pasangan mereka. Mereka menghasilkan kombinasi panggilan merdu, pekikan keras, dan bunyi klik untuk berkomunikasi dengan calon pasangan dan membangun dominasi mereka di dalam lek. Cendrawasih besar memiliki makna budaya yang besar di Indonesia. Penampilannya yang mencolok dan pajangan yang memesona telah menjadikannya sebagai simbol ikonik keanekaragaman hayati negara. Burung ini dipuja dalam budaya asli dan telah ditampilkan dalam berbagai bentuk seni tradisional, termasuk tarian, lukisan, dan patung.
The courtship displays of the greater bird-of-paradise are truly captivating. Males gather in a lek, a designated display site, where they perform elaborate dances to attract females. During the display, the males spread their wings, raise their long, curved feathers, and rhythmically hop and glide on their display perches, creating a mesmerizing visual spectacle. The males of this species are known for their unique vocalizations, which are an integral part of their courtship displays. They produce a combination of melodious calls, harsh screeches, and clicking sounds to communicate with potential mates and establish their dominance within the lek. The greater bird-of-paradise holds great cultural significance in Indonesia. Its striking appearance and enchanting displays have made it an iconic symbol of the country’s biodiversity. The bird is revered in indigenous cultures and has been featured in various traditional art forms, including dances, paintings, and sculptures.
STATUS KONSERVASI | CONSERVATION STATUS
Burung ini terdaftar sebagai “Risiko Rendah” pada IUCN Red List of Threatened Species. Cendrawasih besar menghadapi beberapa ancaman terhadap kelangsungan hidupnya. Hilangnya habitat akibat penggundulan hutan, terutama untuk pertanian dan penebangan, merupakan keprihatinan yang signifikan. Selain itu, mereka sering menjadi sasaran pemburu karena bulunya yang luar biasa, yang dibutuhkan untuk upacara tradisional dan sebagai barang dekoratif. Kehadiran cendrawasih besar juga berkontribusi terhadap ekowisata di wilayah tersebut. Pengamat burung dan pecinta alam dari seluruh dunia mengunjungi Indonesia untuk mengamati dan mengapresiasi burung-burung yang luar biasa ini di habitat aslinya. Inisiatif ekowisata mempromosikan kesadaran konservasi dan memberikan insentif ekonomi untuk melindungi habitat burung.
This bird is listed as “Least Concern” on the IUCN Red List of Threatened Species. The greater bird-of-paradise faces several threats to its survival. Habitat loss due to deforestation, particularly for agriculture and logging, is a significant concern. Additionally, they are often targeted by hunters for their magnificent plumage, which is in demand for traditional ceremonies and as decorative items. The presence of the greater bird-of-paradise has also contributed to ecotourism in the region. Birdwatchers and nature enthusiasts from around the world visit Indonesia to observe and appreciate these magnificent birds in their natural habitat. Ecotourism initiatives promote conservation awareness and provide economic incentives for protecting the bird’s habitat.