Genghis khan

Ikan Genghis Khan (Pangasius sanitwongsei): Raksasa Sungai yang Terancam Punah

Ikan Genghis Khan, atau lebih dikenal dengan nama ilmiahnya Pangasius sanitwongsei, adalah salah satu spesies ikan air tawar terbesar di dunia. Namun, keberadaannya kini terancam punah akibat berbagai faktor.

Morfologi Satwa

Ikan Genghis Khan memiliki bentuk tubuh yang memanjang dan pipih di sisi samping. Kepalanya lebar dengan mulut yang lebar dan posisinya sub-terminal. Ikan ini memiliki sirip punggung, sirip dada, dan sirip perut yang berwarna abu-abu gelap. Sirip anal dan sirip perutnya berwarna putih hingga abu-abu. Ikan dewasa dapat mencapai panjang 300 cm dan berat hingga 300 kg.

Perilaku dan Suara Satwa

Ikan Genghis Khan adalah spesies yang migratori. Mereka biasanya bergerak ke hulu untuk bertelur selama musim semi dan musim panas. Meskipun ikan ini umumnya diam, mereka dikenal aktif dan cenderung gugup ketika berada dalam kondisi sempit.

Habitat Satwa

Ikan Genghis Khan berasal dari sungai Mekong dan Chao Phraya yang melintasi China, Kamboja, Thailand, Vietnam, dan Republik Demokratik Rakyat Laos. Ikan ini lebih suka hidup di dasar cekungan dalam di sungai air tawar.

Makanan Satwa

Ikan Genghis Khan adalah omnivora, tetapi sebagian besar adalah pemakan daging. Di alam liar, ikan dewasa dikenal sangat menyukai bangkai anjing. Baik ikan muda maupun dewasa memakan ikan dan krustasea.

Ancaman terhadap Satwa

Populasi ikan Genghis Khan telah menurun drastis, terutama karena penangkapan berlebih. Selain itu, pembangunan bendungan juga menjadi ancaman bagi spesies ini karena membuat ikan ini terjebak dan tidak dapat bermigrasi.

Fakta Unik

Ikan Genghis Khan adalah salah satu spesies ikan air tawar terbesar di dunia, hanya kedua setelah ikan lele Mekong (Pangasianodon gigas) dalam keluarga Pangasiidae. Meskipun ikan ini jarang mencapai ukuran maksimalnya di penangkaran, mereka dengan mudah dapat mencapai panjang lebih dari 120 cm.

Berlangganan Layanan Email Kami

Dapatkan informasi mengenai Promo dan Kegiatan di Jagat Satwa Nusantara