KANCRA | IKAN KERAMAT ASIA TENGGARA
Ikan Kancra, juga dikenal sebagai Dewa, adalah spesies ikan air tawar yang menarik dan langka. Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek kehidupan ikan Kancra, mulai dari morfologi hingga ancaman terhadap kelangsungan hidupnya.
MORFOLOGI SATWA
Ikan Kancra memiliki ciri-ciri khas, termasuk ukuran cuping pada bibir bawah yang membedakannya dari jenis-jenis ikan lainnya. Tubuhnya dikompresi, dan warnanya berubah-ubah antara keperakan dan gelap. Sisik-sisiknya membentuk tiga setengah baris di antara garis rusuk dan sirip punggung.
PERILAKU DAN SUARA SATWA
Ikan Kancra suka bergerombol dan sering ditemukan dalam kelompok. Meskipun jumlahnya di kolam tidak pernah berubah, terkadang ikan-ikan Kancra yang hilang tiba-tiba muncul kembali.
HABITAT SATWA
Ikan Kancra tersebar luas di Asia Tenggara, dari selatan Thailand hingga Vietnam dan Indonesia. Mereka dapat ditemukan di sungai-sungai seperti Chao Phraya dan Mekong.
MAKANAN SATWA
Ikan Kancra memakan berbagai jenis makanan, termasuk larva nyamuk dan pelet berprotein. Upaya pengembangbiakan dilakukan untuk mempertahankan populasi yang semakin berkurang.
ANCAMAN TERHADAP SATWA
Saat ini, masyarakat dilarang menangkap dan mengkonsumsinya untuk melindungi spesies ini. Ikan megah ini dulunya merupakan bagian integral dari masyarakat lokal dan dianggap keramat, namun kini ia sudah jarang ditemukan di Indonesia karena menghadapi kerusakan habitat dan penangkapan ikan yang berlebihan.
FAKTA UNIK
Fakta unik dari ikan kancra adalah, di daerah Jawa Barat ikan ini tidak boleh dibunuh dan dikonsumsi. Selain itu, pelarangan mengonsumsi dan membunuh ikan ini juga dilakukan dalam rangka untuk menjaga populasinya yang sudah mulai mengkhawatirkan.