Kura Pemagut

Kura Pemagut

NAMA | NAME

KURA PEMAGUT

COMMON SNAPPING TURTLE

(Chelydra serpentina)

TAKSONOMI | TAXONOMY

Kerajaan Animalia Kingdom

Filum Chordata Phylum

Kelas Reptilia Class

Ordo Testudines Order

Famili Chelydridae Family

Genus Chelydra Genus

Kura pemagut adalah keajaiban air tawar besar (25-47 cm) dari Amerika! Ditemukan di Kanada dan Amerika Utara, dengan cangkangnya yang kasar berwarna cokelat muda hingga tua dan tepi bergerigi, makhluk penuh semangat ini memiliki rahang seperti paruh yang kuat, dan leher seperti ular yang sangat lincah, sesuai dengan nama ilmiahnya! Jantan lebih besar dari betina dan umur mereka diperkirakan 30-40 tahun dengan perkiraan bahwa mereka dapat hidup hingga atau lebih dari 100 tahun! Penyintas purba ini telah berkeliaran di perairan kita sejak lama menjadi predator puncak, tetapi biasanya dia lebih suka menyelinap pergi dan bersembunyi diam-diam saat didekati oleh perenang.

The common snapping turtle is a large freshwater marvel (25-47 cm) from the Americas! Found in Canada and North America, with its rough, light to dark brown shell and serrated edges, this feisty creature has powerful beak-like jaws, and highly mobile snake-like neck, true to its specific name! Males are larger than females and their lifespan is estimated to be 30-40 years with the suggestion that they could live up to or over 100 years! This ancient-looking survivor has been roaming our waters since a long time being an apex predator but it usually prefers to slip away and hide quietly when approached by swimmers.

DISTRIBUSI DAN HABITAT | DISTRIBUTION AND HABITAT

Kura pemagut memiliki jangkauan geografis yang luas meliputi Kanada dan Amerika Utara. Mereka mendiami kolam, danau, sungai, dan rawa-rawa.

Common snapping turtles have a broad geographic range encompassing Canada and North America. They inhabit ponds, lakes, rivers, and swamps.

DIET DAN NUTRISI | DIET AND NUTRITION

Kura ini sangat mudah beradaptasi dan dapat menghuni berbagai habitat air tawar seperti kolam, danau, sungai, dan rawa. Mereka lebih suka daerah dengan dasar berlumpur dan banyak vegetasi, yang mereka gunakan untuk kamuflase dan sebagai sumber makanan. Kura pemagut adalah omnivora oportunistik dan memiliki pola makan yang sangat bervariasi. Mereka memakan tumbuhan air, serangga, ikan, katak, mamalia kecil, burung, dan bahkan bangkai. Rahangnya yang kuat dan paruhnya yang tajam memungkinkan mereka untuk menangkap dan mengonsumsi berbagai jenis mangsa. Kura pemagut memainkan peran penting dalam ekosistem air tawar. Mereka membantu mengendalikan populasi spesies mangsa dan mengais bangkai, sehingga berkontribusi pada daur ulang nutrisi.

These turtles are highly adaptable and can inhabit a variety of freshwater habitats such as ponds, lakes, rivers, and swamps. They prefer areas with muddy bottoms and ample vegetation, which they use for camouflage and as a food source. Common snapping turtles are opportunistic omnivores and have a remarkably varied diet. They feed on aquatic plants, insects, fish, frogs, small mammals, birds, and even carrion. Their powerful jaws and sharp beak enable them to grasp and consume a wide range of prey items. Common snapping turtles play a vital role in freshwater ecosystems. They help control populations of prey species and scavenge on carrion, thus contributing to nutrient recycling.

SIFAT UTAMA DAN FAKTA UNIK | KEY TRAITS AND FUN FACTS

Seperti namanya, kura pemagut dikenal karena perilaku agresifnya. Saat terancam, mereka dapat memberikan gigitan kuat yang mampu menyebabkan luka serius. Mereka menghabiskan sebagian besar waktunya di bawah air. Kura pemagut memiliki kebiasaan reproduksi yang menarik. Kura betina menggali sarang di tanah berpasir atau gembur di dekat badan air dan bertelur 20 hingga 50 telur. Masa inkubasi berlangsung sekitar 9 hingga 18 minggu, tergantung suhu. Jenis kelamin keturunannya ditentukan oleh suhu selama sepertiga tengah masa inkubasi.

As their name suggests, common snapping turtles are known for their aggressive behavior. When threatened, they can deliver powerful bites capable of causing serious injuries. They spend most of their time underwater. Common snapping turtles have interesting reproductive habits. Female turtles dig nests in sandy or loose soil near water bodies and lay a clutch of 20 to 50 eggs. The incubation period lasts around 9 to 18 weeks, depending on the temperature. The sex of the hatchlings is determined by the temperature during the middle third of the incubation period.

STATUS KONSERVASI | CONSERVATION STATUS

Kura pemagut terdaftar sebagai spesies “Risiko Rendah” di International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List.

The common snapping turtle is listed as a species of “Least Concern” on the International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List.

Berlangganan Layanan Email Kami

Dapatkan informasi mengenai Promo dan Kegiatan di Jagat Satwa Nusantara