Nama umum: Elang Jawa
Nama ilmiah: Nisaetus bartelsi
Famili: Accipitridae
Asal habitat: Pulau Jawa
Ukuran: Panjang tubuh sekitar 60–70 cm
Harapan hidup: Diperkirakan mencapai 20–25 tahun
Ciri-Ciri dan Morfologi
Nisaetus bartelesi atau yang kita kenal Elang Jawa adalah raptor endemik Pulau Jawa ang mudah dikenali dari jambul hitamnya yang panjang (10-12CM), menyerupai mahkota di kepala. Tubuhnya gagah dengan panjang 60-70 cm dan rentang sayap 1,1-1,3 meter. Bulu dewasa didominasi coklat gelap di punggung, sementara dada putih bergaris-garis cokelat tebal seperti motif batik.
Paruhnya bengkok berwarna hitam, khas elang pemangsa, sementara kaki kuning keabuan dilengkapi cakar tajam untuk mencengkeram mangsa.
Ciri uniknya adalah jambul yang tegak saat waspada, membedakannya dari elang lain seperti Elang Brontok yang berjambul pendek. Kombinasi warna bulu dan bentuk sayap membulat membuatnya ahli menyergap mangsa di antara kanopi hutan Jawa.
Habitat dan Perilaku
Elang Jawa hidup di hutan hujan pegunungan Jawa (ketinggian 500-3000 mdpl) dan mempertahankan wilayah kekuasaannya seluas 20-30 Km2, terutama di kawasan seperti TN Gunung Halimun-Salak dan TN Meru Betiri. Ia memilih wilayah berkanopi rapat dengan aliran sungai untuk berburu.
Elang Jawa salah satu hewan yang hanya memiliki satu pasangan dalam seumur hidupnya atau yang biasa disebut Monogami.
Pola Makan
Elang Jawa adalah predator puncak yang berburu dengan teknik khusus di hutan Jawa, dengan memangsa beberapa jenis Mamalia kecil seperti tupai Jawa, bajing,kelelawar. Dengan manuver lincahnya Elang Jawa juga terkadang memangsa reptil, dan burung burung kecil.
Fakta Menarik
- Elang Jawa ditetapkan sebagai National Bird Indonesia (lambang negara) sejak 1993.
- Memiliki jambul hitam yang panjang dan dapat berdiri tegak seperti gaya punk ketika waspada atau marah.
- Punya siulan khas “wii-oooow” panjang yang berbeda dengan elang lain dan konon hanya terdengar di hutan jawa yang sunyi.