Dari Layar ke Lapangan: Jagat Satwa Nusantara Rancang Aksi Nyata Konservasi Burung Jakarta Melalui FGD Daring

Jakarta, 25 Juni 2025 – Dalam rangka menyambut Hari Burung Indonesia yang diperingati setiap 15 Juli, Jagat Satwa Nusantara (JSN) mengusung kampanye bertajuk “Beda Rupa, Satu Misi: Bersama Kita Jaga Harmoni Bumi.” Kampanye ini menjadi seruan bersama untuk memperkuat langkah-langkah kolaboratif dalam pelestarian burung, khususnya burung urban melalui sinergi antar lembaga, komunitas, dan masyarakat. 

Sebagai bagian dari rangkaian peringatan tersebut, JSN menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Kolaborasi Lintas Sektor untuk Konservasi Burung Jakarta pada Rabu, 25 Juni 2025, secara daring melalui platform Zoom Meeting. Kegiatan ini bertujuan membuka ruang dialog, pertukaran gagasan, dan perumusan langkah konkret bersama antar pemangku kepentingan dalam upaya menjaga keberlanjutan populasi burung di wilayah urban, terutama di kota Jakarta.

FGD ini dihadiri oleh perwakilan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Burung Indonesia, Burung Laut Indonesia, serta berbagai komunitas pengamat burung, akademisi, dan mahasiswa dari universitas terkemuka. Dalam diskusi yang berlangsung, para peserta menyoroti kondisi burung urban di Jakarta yang semakin terdesak akibat fragmentasi habitat, pencemaran suara, dan berkurangnya ruang hijau. Sebagai respons terhadap tantangan ini, JSN bersama mitra lintas sektor merancang inisiatif konservasi nyata, salah satunya dengan program pemasangan rumah burung (artificial birdhouse) di berbagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota Jakarta. 

“Melalui kegiatan ini, kami ingin menyampaikan bahwa pelestarian burung bukan hanya tugas satu pihak. Butuh kolaborasi nyata agar harmoni ekosistem tetap terjaga, bahkan di tengah hiruk-pikuk kota,” ujar drh. M. Piter Kombo, General Manager Life Science Jagat Satwa Nusantara. 

Program pemasangan rumah burung ini akan melibatkan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta dalam pemilihan lokasi RTH yang sesuai, serta didukung oleh BKSDA DKI Jakarta dalam aspek regulasi dan pengawasan konservasi. Salah satu lokasi utama yang akan menjadi titik peringatan Hari Burung Indonesia adalah RTH pilihan di Jakarta, yang ditentukan berdasarkan rekomendasi dinas terkait. 

Selain kegiatan utama tersebut, JSN juga merencanakan rangkaian kegiatan lain seperti ekspedisi pengamatan burung ke Pulau Rambut, di mana tempat tersebut merupakan kawasan penting bagi burung air dan migran, dan puncak peringatan Hari Burung Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), yang akan diisi dengan edukasi publik dan pemasangan rumah burung artificial bersama komunitas dan pengunjung.

Dari hasil FGD, disepakati pula pentingnya agenda tindak lanjut berupa survei lokasi, pemetaan potensi titik rumah burung, serta perencanaan monitoring dan mitigasi pasca-pemasangan. Upaya ini akan disusun bersama dalam koordinasi JSN dan instansi pemerintah terkait.

JSN berharap seluruh rangkaian ini mendapatkan dukungan kolaboratif dari berbagai pihak, baik dari akademisi, pemerhati kehidupan burung urban, komunitas pengamat burung, maupun kalangan mahasiswa sebagai bentuk gotong royong untuk menjaga keanekaragaman hayati kota. Jagat Satwa Nusantara percaya bahwa kota yang ramah burung adalah kota yang ramah kehidupan. 

Oleh: Dinda Marsha Shavira

Editor: Firly Dhiya Alvita

info@jagatsatwa.id

Berlangganan Layanan Email Kami

Dapatkan informasi mengenai Promo dan Kegiatan di Jagat Satwa Nusantara