Jakarta, 16 Juni 2025 – Komodo (Varanus komodoensis), predator purba dan ikon megafauna Indonesia, kini menghadapi tekanan populasi yang serius. Berstatus Terancam Punah (Endangered) dalam Daftar Merah IUCN, upaya pelestariannya menjadi tanggung jawab besar, baik secara in-situ maupun ex-situ. Menjawab tantangan tersebut, Jagat Satwa Nusantara (JSN) menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) bertajuk: “Mendalami Siklus dan Mengoptimalkan Strategi Perkembangbiakan Komodo di Jagat Satwa Nusantara” yang berlangsung pada 16 Juni 2025, di Ruang Perpustakaan Dunia Air Tawar, Jagat Satwa Nusantara, Taman Mini Indonesia Indah.
FGD ini menjadi forum ilmiah untuk membahas berbagai aspek siklus reproduksi komodo secara ex-situ, dari perilaku perjodohan, fertilisasi, pemilihan sarang, manajemen inkubasi telur, hingga perawatan tukik. FGD ini menyoroti pentingnya pendekatan berbasis data dan adaptasi manajemen kandang terhadap biologi spesifik spesies komodo.
FGD ini dihadiri oleh para narasumber dan peserta dari berbagai disiplin, di antaranya: Dr. Evy Arida, (Peneliti BRIN), Drh. Yulyani Dewi (Spesialis Reptil), Akademisi dari Multimedia Nusantara Politeknik (UMP), yang turut berkontribusi dalam pengembangan media edukasi berbasis animasi, Tim Life Science JSN, Drh. M. Piter Kombo (General Manager Life Science JSN), Arisa Mukharliza (Manager Edukasi, Konservasi, dan Riset), Ady Kristanto (Edukasi, Konservasi, dan Riset Partnership Specialist), para Kurator JSN, dan Peneliti muda dari berbagai universitas di Indonesia yang terpilih.
Diskusi menghasilkan identifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan reproduksi komodo, tantangan kritis dalam lingkungan ex-situ, serta rekomendasi teknis untuk pembaruan Standar Operasional Prosedur (SOP) pengembangbiakan komodo di JSN.
FGD ini memperkuat posisi JSN sebagai lembaga konservasi yang menempatkan sains sebagai fondasi strategis, dengan misi menjaga keberlanjutan spesies dilindungi melalui riset, inovasi manajemen satwa, dan kolaborasi lintas sektor.
Oleh: Dinda Marsha Shavira
Editor: Firly Dhiya Alvita