Jakarta, kota metropolitan yang dikenal dengan hiruk-pikuknya, ternyata masih menyimpan kekayaan alam yang luar biasa. Jagat Satwa Nusantara pada Minggu, 23 Februari 2025 kemarin turut mendukung kegiatan Jakarta Naturalist Walk (JNW) yang hadir sebagai inisiatif dari Komunitas Jakarta Birdwatcher’s Society (JBS) di Taman Wisata Alam (TWA) Mangrove Angke Kapuk. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengajak masyarakat lebih mengenal dan menghargai keanekaragaman hayati di wilayah urban dan ruang terbuka hijau. Tak hanya berfokus pada eksplorasi, tetapi juga sebagai sarana edukasi dan konservasi.
Mengenal Jakarta Birdwatcher’s Society (JBS) dan Jakarta Naturalist Walk
Jakarta Birdwatcher’s Society (JBS) adalah komunitas pengamat burung di Jakarta. Komunitas tersebut aktif dalam mengkampanyekan pelestarian burung dan habitatnya melalui media sosial dan kegiatan lapangan. Salah satu kegiatan rutinnya yang diberi tajuk Jakarta Naturalist Walk, bertujuan untuk memperkenalkan flora dan fauna yang hidup di kawasan hijau Jakarta, serta membangun kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan. Dalam kegiatan ini, peserta dari berbagai latar belakang, termasuk mahasiswa, akademisi, pencinta alam, dan peserta umum yang diajak untuk melakukan pengamatan langsung terhadap satwa liar di kawasan Taman Wisata Alam tersebut. Partisipan yang hadir dari Jagat Satwa Nusantara sendiri terdiri dari Arisa Mukharliza sebagai Marcomm Manager, Wicak sebagai Content Creator, Ade Basyuri dan Firly Dhiya dari Education & Research Team, serta Aves & Mammal Curator yaitu Wahyu Akbar Nalendra dan Budi Dewanto sebagai Curator Herpetology, juga tak lupa dihadiri seorang Bird Specialist yang juga merupakan Conservation Consultant, Ady Kristanto.
Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan kemarin, diawali dengan pengenalan kegiatan serta para kolaborator yang terlibat. Setelahnya, semua peserta dibebaskan untuk memilih kelompok eksplorasi dengan pemandu yang sudah ditetapkan dan mulai melakukan eksplorasi pengamatan satwa, dipandu dengan para anggota Jakarta Birdwatcher Society serta akademisi.
Hasil Pengamatan dan Spesies yang Ditemukan
Dalam sesi eksplorasi, peserta terbagi dalam beberapa kelompok dan berhasil mengamati berbagai jenis satwa liar. Beberapa spesies yang berhasil didokumentasikan di antaranya ada Pecuk Ular Asia (Anhinga melanogaster), Pecuk Padi Hitam (Phalacrocorax sulcirostris), Raja Udang Biru (Alcedo coerulescens), Blekok Sawah (Ardeola speciosa), Capung Ciwet (Pantala flavescens), Tekukur (Spilopelia chinensis), Kupu-kupu Macan Rawa (Danaus affinis), Tangkar Cetrong (Crypsirina temia), Remetuk Laut (Gerygone sulphurea).Â
Salah satu temuan menarik juga dalam kegiatan ini adalah kehadiran burung hantu Buffy Fish Owl (Ketupa ketupu) yang ditemui oleh salah satu kelompok eksplorasi. Dalam nama Indonesia, burung tersebut dikenal sebagai Beluk Ketupa. Kehadirannya tentu menambah daya tarik eksplorasi. Meskipun sempat diguyur hujan gerimis, semangat peserta tetap tinggi dalam melakukan pengamatan karena berhasil bertemu dengan beragam satwa dan berbagi wawasan mengenai fauna Jakarta.
Sebagai lembaga konservasi, salah satu peran dari Jagat Satwa Nusantara adalah untuk mengedukasi masyarakat dan mengkampanyekan kepada publik tentang pentingnya pelestarian satwa dan ekosistemnya. Hal ini sejalan dengan gagasan kegiatan Jakarta Naturalist Walk yang rutin dilaksanakan setiap dua bulan sekali untuk mengajak masyarakat luas dalam mengenal dan menghargai keanekaragaman hayati.
Rencananya, kegiatan berikutnya akan dilaksanakan pada bulan Mei bersama Jagat Satwa Nusantara di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Kegiatan ini membuktikan bahwa Jakarta masih memiliki kekayaan alam yang patut dijaga. Jakarta Naturalist Walk bukan hanya ajang eksplorasi, tetapi juga sebuah langkah nyata dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya konservasi dan pelestarian keanekaragaman hayati di kawasan urban.
Maka dari itu, yuk, tunggu info selanjutnya dan jangan sampai terlewat untuk ikut kegiatan ini ya, Sobat Jagat! Sampai Jumpa!