Jagat Satwa Nusantara Turut Hadir dalam Acara “Rupiah Berkisah Dari Timur” yang Diadakan oleh Museum Bank Indonesia

Jakarta, 10 Juli 2024 – Jagat Satwa Nusantara dengan bangga mengumumkan partisipasinya dalam acara “Rupiah Berkisah Dari Timur” yang diselenggarakan oleh Museum Bank Indonesia pada Rabu 10 Juli 2024. Acara ini memiliki tujuan untuk menjelaskan bagaimana Bank Indonesia selalu hadir di tengah masyarakat, menampilkan berbagai elemen yang mencerminkan kekayaan budaya dan alam Indonesia, khususnya dari wilayah Timur Indonesia.

 

Acara “Rupiah Berkisah Dari Timur” hadir sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi besar wilayah Timur Indonesia dalam sejarah dan budaya bangsa. Kekayaan alam Indonesia Timur, seperti rempah-rempah, telah menarik banyak suku bangsa lain untuk datang ke Nusantara. Rempah-rempah ini tidak hanya menjadi komoditas berharga yang membawa bangsa asing datang, tetapi juga menjadi saksi bagaimana Indonesia terbentuk melalui berbagai dinamika sejarah. Rupiah, sebagai mata uang resmi Indonesia, mencerminkan kontribusi penting dari wilayah Timur dalam budaya dan sejarah bangsa, mulai dari seni, arsitektur, hingga peran para pahlawan yang turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

 

Di acara ini, Jagat Satwa Nusantara menampilkan dua jenis satwa ikonik dari Timur Indonesia yang pernah hadir di cetakan uang rupiah, yaitu Kakatua Jambul Kuning dan Kakatua Raja. Kakatua Jambul Kuning hadir di uang kertas Rp 10 seri Bunga Burung pada tahun 1959. Burung ini memiliki habitat yang tersebar di pulau Sulawesi, Bali, Timor, dan Kepulauan Sunda Kecil. Kakatua Jambul Kuning dikenal karena kemampuannya menirukan suara manusia, menjadikannya burung yang diminati oleh kolektor. Namun, hal ini juga menyebabkan populasinya terancam punah, sehingga upaya pelestarian menjadi sangat penting.

 

Sementara itu, Kakatua Raja menghiasi koin Rp 100 edisi keluaran tahun 1999. Burung ini, dengan ciri khas bulu hitam dan paruh besar yang kuat, menjadi simbol keindahan dan kekuatan fauna Indonesia Timur. Kedua satwa ini tidak hanya menambah keindahan uang rupiah, tetapi juga menjadi simbol kekayaan fauna Indonesia Timur yang perlu dilestarikan.

 

Fardhan Khan selaku Direktur Operasional Jagat Satwa Nusantara, menyatakan, “Kami sangat senang dapat berpartisipasi dalam acara ini. Melalui kehadiran Kakatua Jambul Kuning dan Kakatua Raja, kami berharap masyarakat dapat lebih menghargai kekayaan fauna Indonesia Timur dan pentingnya upaya pelestarian mereka. Partisipasi kami juga merupakan bentuk dukungan terhadap inisiatif Bank Indonesia dalam mengenalkan dan menjaga kekayaan budaya serta alam Indonesia melalui mata uang rupiah.”

 

Acara “Rupiah Berkisah Dari Timur” bukan hanya sekedar pameran, tetapi juga sarana edukasi bagi masyarakat untuk lebih mengenal sejarah dan budaya Indonesia. Melalui koleksi uang rupiah yang ditampilkan, pengunjung dapat melihat bagaimana wilayah Timur Indonesia selalu berperan dalam mengisi kebudayaan yang membentuk Indonesia. Seni, arsitektur, dan berbagai elemen budaya dari Timur Indonesia ditampilkan dengan sangat menarik, menggambarkan betapa kayanya warisan budaya kita.

 

Selain itu, acara ini juga menyoroti peran penting para pahlawan dari wilayah Timur Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan. Melalui cetakan uang rupiah, Bank Indonesia mengenang jasa-jasa mereka yang telah berkontribusi besar dalam membentuk Indonesia yang kita kenal saat ini. Hal ini memberikan pengakuan dan penghargaan atas peran mereka dalam sejarah bangsa.

 

Jagat Satwa Nusantara berharap partisipasi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pelestarian satwa dan alam Indonesia Timur. Dengan menampilkan Kakatua Jambul Kuning dan Kakatua Raja, kami ingin menunjukkan bahwa satwa-satwa ini bukan hanya bagian dari sejarah, tetapi juga bagian penting dari ekosistem yang harus kita jaga bersama.

 

Acara “Rupiah Berkisah Dari Timur” diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai peran penting wilayah Timur Indonesia dalam sejarah dan budaya nasional, serta menginspirasi upaya pelestarian keanekaragaman hayati dan budaya Indonesia.

 

Masyarakat dapat melihat dan belajar lebih banyak mengenai jenis fauna Indonesia, terutama satwa jenis burung, reptil, amfibi, ikan air tawar, dan serangga dengan mengunjungi Jagat Satwa Nusantara yang terletak di dalam kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Jam operasional Jagat Satwa Nusantara sendiri adalah pada pukul 08.00 – 18.00 WIB saat akhir pekan & libur nasional, dan pukul 09.00 – 17.00 WIB saat hari kerja (Senin-Jumat). Nikmati keindahan alam dan ragam hayati fauna Indonesia bersama Jagat Satwa Nusantara.

Berlangganan Layanan Email Kami

Dapatkan informasi mengenai Promo dan Kegiatan di Jagat Satwa Nusantara